Minggu, 17 September 2023

Akhir Pemberhentian

 


kata mereka ia yang tak mungkin. pada waktu, ia membuktikan bahwa ia mampu melaluinya sendiri. emosi itu untuk mereka namun, kepuasaan ini untuk ia dirinya sendiri.

pada saat keyakinan itu belum sempurna, keadaan memaksa ia menumbuhkan keyakinan itu. tak disangka sangat sempurna.

titik dimana semesta tau ia sangat lemah. memeluk hati dalam kedamaian melalui alam semesta. ia mengerti akan kembali pada rutinitas yang menyebalkan pada akhirnya, hanya sementara. setidaknya ia sudah menepi dan menemukan tempat sunyinya.

dalam kata..

selalu.. selalu menanti kesemogaan yang akan kembali kerumah yang ia rangkai sendiri.. menit itu yang tak satupun manusia tau. dinding yang berbentuk harapan akan ia bangun dengan tangan mungilnya..

tujuan menjadikan....

aku akan kembali bukan hanya singgah. melainkan menetap.

tiap langkah yang kujalani menyuarakan.

tiap senyum sudut bangunan memandang.

suara angin yang menghembus lembut.

rintik hujan yang turun membawa pelukan.

suatu saat tempat ini akan menjadi tempat pemberhentianku.


Jogja, Laila


Sabtu, 19 Agustus 2023

Rasa Sunyi


Terkadang hal sulit yang ditunjukkan manusia adalah rasa sunyi.
aku ingin terus menulis karna dengan begitu ada sedikit menghilangkan rasa sunyi. 
orang lain yang mengira aku ramai, itu adalah caraku memanipulasi hidup.


Ketika sudah berada didalam zona diri maka kekosongan itu hadir.
sosial media yang mungkin saja dilihat oleh banyak manusia, sejujurnya itu hanyalah ruang.
keceriaan yang aku tunjukkan itu adalah sebuah penghiburan untuk diri sendiri.


Menyedihkan....
beginilah kehidupan dewasa yang aku jalani.
bahkan aku malu menyebut kata dewasa.
yang belum tentu aku bisa disebut seperti itu.


Jangan pernah berusaha masuk untuk mengenal.
maka kalian akan mengerti sisi gelapku.

Selasa, 11 Oktober 2022

Cerita Perjalanan Menuju Pendakian Gn. Prau, Wonosobo, Jawa Tengah (Part 1)

Perjalanan dimulai dari Surabaya yang awalnya sudah aku prepare sangat rapi. Dari transportasi, biaya perjalanan sampai logistik pendakian. Dari Rumah aku brangkat jam 18:30 menuju terminal bungurasih bus tujuan langsung ke terminal Mendolo Wonosobo. Dengan percaya diri tidak akan ketinggalan bus, namun tetap saja seperti biasanya aku ketinggalan bus. Aku melihat informasi dari internet bus yang langsung ke terminal mendolo wonosobo terakhir berangkat jam 19:00 (Bus Sugeng Rahayu). Ternyata sampai disana dapat informasi dari loket kalau bus yang langsung dari Wonosobo terakhir jam 20:00 sedangkan aku sampai ke terminal bungurasih sekitar jam 20:00. Aku bersama temanku kakek (nama sebutan) diskusi terlebih dahulu setelah dapat saran dari bapak loket naik bus yang turun di Jogja. Mau tidak mau harus ganti estimasi karna sudah tidak ada bus lagi yang langsung ke Wonosobo. Harga bus Rp.210.000 per orang lumayan jauh dari estimasi yang awalnya cuma Rp.170.000. Setelah deal kita langsung diantar menuju bus Sugeng Rahayu. Udah masuk didalam kita kira busnya langsung berangkat gataunya masih nunggu, padahal pas aku tanya "langsung berangkat yaa pak?". Kata Bapak loketnya "Iya langsung berangkat". jadi buat pengetahuan bagi kalian yang belum pernah naik Bus di terminal harus hati-hati jangan sampai tertipu juga karna disana pasti banyak calo. Sudah menunggu sekitar 2,5 jam masih belum berangkat. Rasanya udah gabut banget didalam bus, ada aja drama-drama banyak sekali selama menunggu didalam bus. wkwkwkkwk yaaah mau gimana lagi kita jalani saja perjalanan kali ini. oh yaaa untuk fasilitas busnya lumayan nyaman, dapat air mineral, ber ac, ada toilet bersih. Next, Tunggu Part 2 yaaa... Terima Kasih sudah mampir :)

Kamis, 02 Juni 2022

Perjalanan 23-4


            Satu bulan perjalanan 24 tahun, Selamat untuk diri masih bertahan sampai dititik beban ini. Masih sama dengan kehidupan yang monoton, bisa dibilang semakin berat yaaa begitulah kehidupanku. Sebelum menginjak diusia 24, ketika usia 23 tahun aku tidak menuliskan apapun karna aku tidak merasakan apapun, sengaja aku alirkan begitu saja ternyata sama-sama semakin berat. Begitu banyak lika liku kehidupan yang tidak pernah aku sangka di angka 23 dan berjalan begitu saja. Susah, Senang, Duka, Sedih. Banyak penyesalan yang terjadi diangka 23 yang aku rasakan hingga sekarang.

            Aku rasakan tapi rasanya nanonano, Sulit sekali untuk dijelaskan. Kehilangan banyak sesuatu bahkan hampir saja kehilangan diri sendiri. Menyerah untuk tidak melanjutkan hidup hampir terlintas dalam isi kepala. Ada beberapa situasi yang sudah tidak bisa kuat lagi aku hadapi saat itu keadaannya benar-benar rumit. Sungguh sangat mengecewakan orang-orang terdekatku bahkan dengan diriku sendiri.

               Saat itu aku kira tidak ada pilihan lain selain mempertahankan pilihan diri sendiri. Ternyata semesta membuka semuanya bahwa keras kepalaku adalah sebuah kesalahan yang fatal aku pegang demi seseorang yang ternyata tidak pernah melihatku. Pada saat itu juga aku langsung menyalahkan diri sendiri. Namun, sudah begitu aku masih kekeh bahwa pilihanku tidak salah.

Ketika aku mau masuk di usia 24 banyak sekali yang menyadarkanku secara tidak langsung. Seiring berjalannya waktu pilihanku dipatahkan oleh seseorang yang aku pertahankan selama ini. Terkadang kehidupan ini memang lucu yaaa. Tetap selalu berterima kasih dengan semesta karna telah memberi kekuatan sampai saat ini. Pertahanan yang begitu kuat kini sudah hancur. Kali ini gagal lagi gapapa yaa.  

Minggu, 23 Januari 2022

Memulai Kembali (Part 2)

Memulai kembali, Ternyata judul ini adalah judul yang pas untuk memang segalanya harus dimulai kembali. Ada banyak hal jenis hidup dalam kehidupan setiap orang. Seperti judul memulai kembali yang ternyata lebih dari memulai kembali. Saya kira ini hanya perjalanan yang sederhana. Namun, ternyata perjalanan ini mengharuskan saya untuk bisa lebih menguatkan diri.Sebagian pembaca mungkin sangat bingung kenapa memulai kembali di part 2 ini berbeda dan tidak melanjutkan cerita tentang traveling saya sebelumnya? Karena saya mengalami banyak perjalanan lebih dari perjalanan traveling. Saya mengalami perjalanan hidup yang selalu dimulai dari 0 ke 0. Yang pernah saya mulai kembali dari 0 harus saya mulai dari 0 lagi. Titik 0 yang saya mulai selalu berakhir dengan senapan tajam untuk kehidupanku. Menerjang sebuah kegelapan bertemu Cahaya berkabut bertembus kegelapan. Setiap membuka mata selalu saja terlihat menyedihkan.Mata kehaluan sangat terlihat indah itu duri yang akan menusuk diri Saya. Kenyataan selalu bertolak belakang dengan keinginan. Semesta memang begitu. Tidak peduli mengecewakan ataupun tidak kenyataan haruslah terjadi. Ia mengerti cara mengaturnya, seperti dalang yang baik akan memberikan jalan wayang yang terbaik.Jangan terlalu mempercahayai pertemuan cahaya yang datang di pertengahan jalan karena gelap akan selalu mengintai sampai kapanpun. Diri saya akan tetap menjadi diri saya. Namun jiwa belum tentu ada pada diri. Saya yakin setiap Cahaya belum tentu terang.

Sabtu, 03 April 2021

Memulai Kembali - Part One

Perjanan ini berawal dari tanggal 02 April 2021 sekian lama semenjak ada pandemi akhirnya saya bisa bersilaturrahmi lagi dengan alam. Terima Kasih semesta telah membawa langkah kaki ini untuk menikmati alammu yang tidak pernah habis untuk dinikmati keindahannya. 



Perjanan ini hanya aku lakukan dengan satu teman perempuan menggunakan transportasi kereta api dari Surabaya Gubeng sampai St. Malang Kota Baru. Awalnya saya hanya iseng mengajak teman saya untuk naik kereta langsung balik lagi. Ternyata teman saya ingin camping, waahh kesempatan bagi diri ini untuk kembali memulai keinginan saya untuk traveling. Akhirnya kita memutuskan untuk mencari tempat yang aman dikunjungi. Saya tipe orang yang suka traveling hanya beberapa orang saja. Minim 2 orang. Teman saya mengatur destinasi tujuan dan logistik, Saya mengatur transportasi dan perlengkapan. Perjanan ini bisa dibilang nekad karna persiapan kita hanya beberapa hari saja. Saya pikir-pikir ulang "Yakin brangkat gak nih" saya bicara dengan diri saya sendiri. Sejujurnya yang membuat tidak yakin adalah pertama saya tidak suka dengan pantai, kedua informasi yang saya dapatkan di tujuan itu adalah tempat mistis, ketiga takut tidak sesuai bayangan saya. Setelah saya bisa meyakinkan diri saya sendiri bahwa selama kita bisa apa sih yang ditakutkan? toh ada semesta yang maha melindungi. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap budal *berangkat dengan keyakinan bahwa saya harus bisa melawan rasa takut saya. Kapan lagi kalau tidak sekarang. Menunggu? Sampai kapan?. Ketika sesuatu itu tidak dilawan maka kita akan selamanya terjebak dalam sesuatu itu yang membuat kita stag disitu terus.

Jadwal Kereta Api kita jam 07:21. Saya sampai stasiun gubeng jam 07:00 sambil menunggu teman datang saya merapikan barang-barang bawaan saya. Beberapa menit kemudian teman saya sampai. Masih nata-nata barang yang perlu dimasukkan kedalam tas teman saya. Beruntungnya teman saya nggeh dengan informasi yang terdengar di speaker stasiun persiapan kerata api penataran surabaya gubeng stasiun malang kurang lebih terdengar seperti itu. Saya dan teman saya langsung lari masuk ke dalam, ternyata benar kereta api sudah siap berangkat kita diburu-diburu oleh petugasnya. Lagi-lagi setiap naik kereta api kalau tidak ketinggalan kereta ya lari-lari mengejar kereta.

Dengan nafas yang terengah-engah kita tertawa setelah menemukan tempat duduk. Menertawakan diri sendiri yang selalu mengulang kejadian yang sama. Sampai di St. Wonokromo kita bertemu dengan rombongan mahasiwa yang banyak banget dan ramai. Padahal saya berharap tidak ada orang yang duduk di depan saya. Kenyataan berkata lain. Its okay tidak apa. Berharap juga saya bisa membaca buku sambil menikmati lagu dan teman saya berharap bisa tidur. Ternyata tidak bisa, karna mungkin carier saya mendatangkan perhatian mereka jadi kita banyak ngobrol tentang pendakian, izin orangtua, film drakor, anime dan lain-lain, random laah.

Tiket turun kita di St. Malang kota lama. Tapi, kita turun di St. Malang kota baru karna ternyata tempat rental motor yang saya booking dekat dengan St. Malang kota baru. Akhirnya sampailah kita. Baru pertama kali turun di St. Malang jadi kita masih asing dengan tempatnya, mengandalkan google maps jalan kaki ternyata tidak menemukan alamatnya, saya telp orangnya dan ternyata kita salah jalan. Kita hanya bisa tertawa melihat apa yang terjadi pada perjalanan ini.

Bagiku hal seperti ini hanya perlu dinikmati dan jalani aja karna memang kita tidak bisa memaksa situasi diluar nalar manusia.


Kamis, 09 Mei 2019

Menyayangi Dalam Diam

Aku tak percaya perasaan ini hadir
Aku juga tak mau melakukan itu
Tapi apa boleh buat, tuhan yang memberi perasaan ini
Mau menolak pun aku tak tahu gimana caranya
Aku selalu bertanya-tanya
Apa ini nyata?
Aku merasakan ini tak mungkin
Hari terus berlalu.... tetapi
Perasaan itu tidak berlalu, malah semakin terlelap
Terlelap dalam kenyataan
Mungkin kamu berpikir ini aneh
Memang!!
Aku mempunyai perasaan lebih dari teman
Bahkan melebihi dari seorang adik

Baru saja kita asyik kenal
Aku sudah merubah keadaan begitu cepat
Bersama dengan perasaan ini
Apa aku salah menurutmu?
Aku menginginkan keadaan sesuai dengan harapanku
Aku terlalu memaksa
Sehingga kamu berubah
Solah olah kamu mengerti perasaan ini
Ntahlah..!!
Kamu mengerti atau tidak
Perasaan ini sudah melebihi batas
Aku semakin ingin menginginkanmu
Dan aku mulai takut kamu menjauh
Sekarang ketakutan itu benar terjadi
Aku  merasakan kamu semakin  menjauh
Apa ini hanya firasatku saja?

Aku mengerti
Kamu tak memiliki perasaan yang sama sepertiku
Sehingga, kamu menganggapnya ini BODOAMAT!
Kamu menganggap ini tak penting
Bagiku ini PENTING!
Perasaan lebih yang tumbuh begitu saja
Membuatku menyayangimu dalam diam

Mendengarnya saja sudah merasa sakit
Aku bingung
Apa yang harus aku perbuat sekarang
Kamu sengaja membuat teka teki
Sehingga memaksaku untuk membuat pertanyaan yang tidak tidak
Apa kamu sadar
Dengan sikap perubahanmu itu
Membuatku semakin merasa sakit
Kau berbuat seakan akan tak pernah menganalku
Apa aku pernah membuat kesalahan yang fatal?
Sehingga kau berubah
Sulit membaca pikiran seseorang
Yang tak pernah mengerti dengan perasaan kita
Aku sudah berani
Menyembunyikan perasaan ini
Tetapi aku tak berani mengungkapkannya
Menunggu
Mencari waktu yang tepat
Tapi aku tak pernah menemukannya
Aku lebih suka memendam perasaan ini
Mendoakan mu dalam doaku

Aku sengaja diam
Supaya kau tidak lebih berubah
Jika kau mengerti perasaanku
Aku sangat paham
Karna semakin ada perubahan dalam sikapmu
Disitu aku semakin merasa sakit
Aku sadar.. aku salah.. sangat salah
Aku sudah memaksa perasaanmu
Untuk bisa mengerti perasaanku
Aku disini hanya bisa berdoa
Apa yang terbaik buat kamu
Aku hanya bisa sebatas ini
Maaf
Aku sudah berharap
Yang tak mungkin bisa kudapatkan darimu

kini kau sudah menemukan
perempuan yang baik
semoga kau bisa bertahan
dengan dirinya

sebagai kakak aku hanya bisa mendoakan :)



Semoga kamu suka dengan kata ini, maaf yaaaa dek .....

Sabtu, 13 Februari 2016

Saat Indah Menjadi Kita



Bersyukur bisa menjadi seseorang yang spesial dalam hidup kamu.
Aku tidak pernah menyangka kamu menyimpan perasaan lebih dari sahabat..
Sikapku yang sok tidak peduli membuatku masa bodo.
Aku mengabaikan perhatian – perhatian yang kamu berikan.
Aku berfikir menurutku wajar saja karna kita sahabat.
Banyak yang bilang kamu suka aku tapi aku gak peka katanya.
Bukannya gak peka tapi gak percaya aja.
Sahabat jadi cinta, apa iya bisa?
Setiap waktu kita selalu kumpul bareng, becanda bareng apa – apa selalu bersama.
Aku masih merasakan kita hanya sekedar sahabat dan gak akan lebih, itu pikirku.
Karna, Perasaan datang karna terbiasa.
aku mulai merasakan getaran yang ada dalam dirimu.
entahlah itu apa?
Aku belum bisa mengartikannya.
Setelah Kamu telah menemukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan itu.
Kamu mulai berani merangkai kata cinta.
Polosnya aku yang belum tau apa itu cinta.
Hanya bisa bilang iyaa iyaa dan iyaa.
Semenjak itu aku dan kamu sudah menjadi kata kita.
Artinya hubungan ini sudah lebih dari sahabat.
Kamu telah membuat aku menjadi nyaman.
Kamu mengajari aku arti sayang.
Kamu mewarnai dengan begitu banyak warna – warna cerah dalam kenangan kita.
Keadaan berubah ketika kamu mengambil warna hitam.
Warna hitam itu kamu coretkan kedalam kenangan kita.
Sehingga warna – warna cerah itu terlihat semu.
Kamu jatuhkan hatiku hingga remuk saat menyentuh lantai.
Lalu kamu tinggalkan begitu saja.
Mana tanggung jawabmu?
Kamu yang membuat semua kenangan itu kamu juga yang merusaknya.
Sungguh Tak percaya.!!
Seseorang yang telah meyakinkanku telah membuat luka dihati.
Tapi aku akan tetap berterima kasih.
Kamu telah mengajariku jatuh cinta dan juga sakit hati.
Aku banyak belajar darimu sehingga aku tak akan mengulang kejadian ini untuk yang kedua kalinya.
Semoga kamu tidak memilih orang yang salah sepertiku.
Begitu juga aku.


ini adalah salah satu puisi dari karangan aku, semoga yang baca bisa suka dan bermanfaat. tunggu karyaku selanjutnya ya hehehe . . . maaf kalau jelek. terima kasih sudah mampir diblog aku. see you next time :)